Label thanks Gulageu Follow me on Facebook Follow me on Twitter Gallery Photos in Photobucket Send your e-mail

Minggu, 01 Januari 2012

Kurikulum dan Penerapannya di Kelas

        Dalam penerapannya kurikulum disesuaikan dengan kemampuan anak pada setiap jenjang pendidikan dan perkembangan psikologisnya; seperti kerangka berfikir serta pemahamannya terhadap pembelajaran – sehingga terjadi pemaduan strategi belajar-mengajar yang akan memberikan pengalaman bagi siswa.
Sebelumnya kurikulum disiapkan oleh tenaga pengajar dan diseleksi agar sesuai dengan ketepatan pemberian bahan ajar yang dilandaskan pada pertumbuhan dan perkembangan peserta didik. Adapun tujuannya adalah sebagai upaya agar tercipta pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran dengan cara diarahkan serta potensi siswa dikembangkan. Hal ini sejalan dengan pendapat Alexander Inglis mengenai fungsi kurikulum yang menyatakan bahwa kurikulum memuat fungsi penyesuaian, pengintegrasian, deferensiasi, persiapan, pemilihan, dan diagnosa.
     Kurikulum memegang peranan bagi semua pihak seperti: bagi guru, kepala sekolah, lembaga, bagi pengawas, bagi masyarakat, dan bagi pemakai lulusan. Peranan tersebut memiliki daya ikat untuk mencapai tujuan tertentu yang sifatnya positif dan dicita-citakan oleh banyak orang.
Untuk memaksimalkan tujuan tersebut dilakukan pengembangan terhadap kurikulum pada bagian tujuan, kesesuaian, efesiensi, efektivitas, fleksibilitas, kontinuitas, keseimbangan, keterpaduan, dan mutu. Sehingga pada akhirnya peserta didik memiliki life skill.
        Isi kurikulum sendiri diibaratkan ruh yang akan menentukan arah kemana pendidikan nantinya dibawa oleh tenaga pendidik dalam mewujudkan cita-cita pendidikan, yakni menciptakan siswa yang unggul, kompetitif, cerdas, dan mampu bersaing di rambah pergaulan antar bangsa dewasa ini. Pada hakikatnya, isi rumusan tujuan pendidikan bersifat komprehensif, yang mengandung pengertian aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan itu terpadu. Adapun isi kurikulum tersebut akan meliputi: tujuan, bahan pelajaran, kesesuaian dengan zaman, perkembangan siswa, dan manfaat dari kurikulum itu sendiri.
Agar tercipta kesesuaian materi pembelajaran dengan aplikasi di kelas maka dalam hal ini kurikuulum memiliki ‘scope’ dan ‘sequence’ sehingga apa yang akan diajarkan kepada peserta didik disesuaikan terlebih dahulu dengan kriteria penentuan bahan pelajaran, tidak hanya sampai disana pembelajaranpun diurutkan sesuai dengan pertumbuhan dan perkembangan peserta didik.
       Pendekatan dalam menentukan urutan bahan pelajaran bisa dengan cara: pengklasifikasian bahan pembelajaran untuk kelas-kelas tertentu dan penyesuaian bahan pembelajaran dengan taraf perkembangan peserta didik.
          Bila tadi terdapat cara mengenai penentuan urutan bahan pembelajaran, maka untuk penempatan bahan pembelajaranpun harus diperhatikan dengan cara: mempertimbangkan tahap kesulitan bahan ajar, apresiasi, kematangan anak, uusia mental, dan minat anak.